2. Latih Ketajaman Mata
Perlu diketahui, bahwa membaca cepat sangat bergantung pada kekuatan mata. Mata kita memiliki daya akomodasi tertentu, dan memiliki batas untuk tetap fokus. Oleh karena itu, pembaca membutuhkan asosiasi antara mata dengan pemahaman yang tinggi untuk tetap dapat menyerap bacaan dengan cepat. Adapun salah satu cara ialah melatih hal tersebut secara kontinu. Beberapa hal yang dapat digunakan untuk melatih ketajaman mata adalah:
a. Melatih otot mata
Agar tidak mudah lelah, cobalah gerakkan bola mata ke atas, ke bawah, ke kiri, ke samping dalam kondisi mata terpejam. Lakukan lima menit sebelum membaca dan terapkan secara rutin. Dengan menggerak-gerakkan mata dalam kondisi terpejam, maka Anda dapat memaksimalkan kinerja otot dan juga koordinasi dengan otak.
b. Melatih fokus mata
Fokus mata dapat dilakukan dengan melatih arah bola mata. Caranya, pancing pandangan bola mata untuk mengikuti gerak telunjuk tangan yang digerak-gerakan ke kanan dan ke kiri. Latihan ini bertujuan agar gerak bola mata dapat mengikuti bacaan tanpa harus diikui dengan gerak kepala yang ikut ke kanan dan ke kiri saat membaca.
c. Melatih pernafasan
Meskipun latihan ini tak terkait dengan latihan mata, namun pernafasan juga dapat mempengaruhi kecepatan membaca. Dalam membaca cepat, diperlukan energi yang tinggi untuk tetap fokus dan memahami informasi yang terkandung. Oleh karenanya, otak tidak boleh kekurangan pasokan oksigen. Dengan demikian, pembaca harus melatih teknik pernafasan seperti layaknya seorang penyanyi.
Caranya mudah, Anda hanya perlu menarik nafas panjang kemudian keluarkan secara perlahan. Kombinasikan dengan posisi duduk yang nyaman agar tercipta rasa rileks. Kondisi yang nyaman juga berpengaruh terhadap kemampuan otak untuk menyerap informasi yang ada.
3. Gunakan Teknik dan Model yang Dapat Meningkatkan Kecepatan Membaca
Macam-macam teknik membaca cepat:
a. Scanning
Pada teknik ini, tidak semua kata dalam teks harus Anda baca. Membaca cepat dengan scanning dilakukan dengan membaca bagian-bagian yang menjadi kunci saja. Artinya, dalam scanning membaca dilakukan dengan melompat-lompat. Pembaca harus memiliki asosiasi atau kepekaan yang tinggi dalam membaca dengan teknik ini. Agar dapat dengan mudah dilakukan, maka bacalah judul, atau kalimat-kalimat pertama dalam teks yang biasanya merupakan kalimat kunci atau ide pokok.
b. Skimming
Teknik membaca skimming hampir sama dengan scanning. Skimming berarti membaca secara garis besar suatu wacana atau disebut juga dengan membaca sekilas. Teknik skimming dapat dilakukan dengan melihat daftar isi untuk mengetahui secara umum isi dari suatu buku. Jika mendapatkan bagian yang diinginkan maka pembaca akan membaca dengan dalam bagian tersebut. Dengan demikian, skimming merupakan teknik yang dilakukan dengan membaca terlebih dulu secara garis besar kemudian membaca secara mendalam bagian yang diinginkan.
Macam-macam model membaca cepat:
Model line by line
Model ini disebut juga dengan model garis per garis yaitu suatu model membaca cepat yang dilakukan dengan membaca kalimat per kalimat, baris per baris, serta dilakukan dari awal sampai akhir. Untuk memudahkan agar tidak ada kata yang terlewat, maka gunakanlah telunjuk atau stik yang dapat membantu menunjuk baris yang hendak dibaca. Meski model ini membaca tiap kata dalam baris, namun teknik membacanya tetap membaca cepat, artinya mata harus cepat menangkap kata per kata dalam baris. Dan seperti yang seharusnya, model ini akan efektif jika dibaca dalam hati saja. Biasanya model ini digunakan untuk membaca bahan teks padat atau materi yang masih baru.
Model spiral
Tidak seperti model line by line, membaca cepat dengan model ini memiliki cara yang unik, karena pembaca tidak membaca baris perbaris. Pembaca melakukannya secara spiral (bentuk ziggaz), dengan demikian, tidak semua kata dalam kalimat terbaca. Oleh karena itu, dibutuhkan nalar yang tinggi oleh pembaca untuk menyimpulkan isi dari teks tersebut.
Model melingkar
Model ini biasanya digunakan untuk membaca bacaan ringan seperti koran, majalah, dan lainnya. Dalam model ini, pembaca tak perlu membaca kata per kata atau kalimat per kalimat. Pembaca hanya perlu mencari kata kunci dalam teks tersebut, kemudian menyimpulkan isi teks berdasarkan kata kunci yang ditemukan.